MAKALAH
“PAMERAN
SENI”
Dosen Pengampu : Pak Muhammad
Reyhan Florean, M.Pd
DI
SUSUN OLEH KELOMPOK 10
NO
|
NAMA
|
NPM
|
1.
|
Lawinda
Jeffry Pradana
|
14186206277
|
2.
|
Risa
Khoiriyah S
|
14186206305
|
3.
|
Hadi
Purwanto
|
14186206306
|
4.
|
Kiki
Kurnia S
|
14186206307
|
5.
|
Sinta
Malharina
|
14186206319
|
TAHUN AJARAN 2015 /
2016
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)
PGRI TULUNGAGUNG
Jl. Mayor sujadi timur no.7
tulungagung,
telp (0355)321426 kode pos 66221
TULUNGAGUNG
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan
makalah ini.
Pada kesempatan ini, dengan tulus ikhlas kami menyampaikan terima kasih
yang tak terhingga kepada kedua orangtua kami, Bapak atau Ibu dosen dan
teman-teman yang telah memberikan bantuan dan partisipasinya baik dalam bentuk
moril maupun materil untuk keberhasilan dalam penyusunan makalah ini.
Kami selaku penyusun berharap semoga
makalah ini ada guna dan manfaatnya bagi para pembaca. Amin.
Tulungagung, 6 Desember 2015
Penyusun
Kelompok 10
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kegiatan pameran
seni rupa di sekolah merupakan kulminasi dan tindak lanjut proses
pembelajaran seni rupa baik pada kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler.Kegiatan
ini biasanya dilakukan menjelang akhir semester atau akhir tahun ajaran.
Kegiatan pameran di kampus maupun sekolah ini memiliki peran dan fungsi
yang strategis dalam memupuk, membina dan mengembangkan kemampuan siswa dalam
melakukan kritik dan apresiasi terhadapkarya seni yang dipamerkan. Melalui
kegiatan ini mereka dilatih untuk memberikan tanggapan dan penilaian baik
secara lisan, tertulis, maupun melalui perbuatan / sikap. Kehadiran pameran
dalam konteks pembelajaran di sekolah memiliki fungsi tersendiri, diantaranya
fungsi pendidikan (edukasi) dan fungsi hiburan (rekreasi). Melalui
kegiatan pameran, anak-anak diberi kesempatan untuk melakukan penilaian
terhadap karya seni serta dapat mengukur tingkat kemajuan kampus atau sekolah
mengenai pelaksanaan dan isi pameran. Kemudian, kegiatan ini juga menyajikan
hiburan bagi warga sekolah dan masyarakat sekitarnya.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut :
1.
Apa
pengertian pameran ?
2.
Apa
saja tujuan pelaksanaan pameran ?
3.
Bagaimana
manajemen pameran ?
4.
Bagaimana
cara menyelenggarakan pameran ?
5.
Bagaimana
susunan kepanitiaan pameran ?
6.
Bagaimana
cara menyusun anggaran dana pameran ?
7.
Bagaimana
cara menyusun proposal untuk mengadakan pameran
?
1.3
Tujuan
Penulis
Berdasarkan
rumusan masalah, dapat disimpulkan tujuan dari penelitian ini yaitu :
1.
Untuk
mengetahui pengertian pameran.
2.
Untuk
mengetahui tujuan pelaksanaan pameran.
3. Untuk
mengetahui manajemen pameran.
4.
Untuk
mengetahui cara menyelenggarakan pameran.
5. Untuk
mengetahui susunan kepanitiaan pameran.
6.
Untuk
mengetahui cara menyusun anggaran dana pameran.
7.
Untuk mengetahui cara menyusun proposal
untuk mengadakan pameran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pameran
Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide
atau gagasan perupa kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan
ini diharapkan terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya
seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan
Galeri Nasional bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian
karya seni rupa untuk dikomunikasikan hingga dapat diapresiasi oleh masyarakat
luas.”
Penyelenggaraan pameran dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa
dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan
pameran di sekolah menyajikan materi pameran berupa hasil studi para siswa dari
kegiatan pembelajaran kurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini
biasanya dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Adapun konteks
pameran dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa
berbagai jenis karya seni untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.
2.2 Tujuan
Pelaksanaan Pameran
Tujuan dari sebuah pelaksanaan pameran secara umum adalah sebagai
berikut
·
Sebagai
sarana hiburan atau rekreasi bagi kelompok pecinta seni dan masyarakat.
·
Memberikan
motivasi kepada pengunjung untuk mengambil langkah konkrit yang bermanfaat
dalam berkesenian.
·
Memupuk
rasa cinta terhadap kebudayaan daerah dan pengembangan budaya nasional.
·
Wujud
dari hasil praktik seni rupa. Bila praktik dari hasil berkarya seni tidak
ditunjukan kedapa orang lain atau masyarakat umum maka karya seni tersebut
tidak dapat diapresiasi dan mendapatkan apresiasi alhasil karya seni tersebut
hanya akan menjadi pengisi gudang belaka.
·
Sebagai
media dan sarana untuk menunjukan (to show) dan mengembangkan bakat (di bidang
seni) seseorang kepada masyarakat luas, dan hal ini bisa saja membuat seseorang
mendapatkan penghasilan dari bidang seni itu sendiri.
·
Meningkatkan
apresiasi seni pada generasi muda. Karena bangsa yang maju seringkali ditandai
dengan besarnya apresiasi (penghargaan) mereka terhadap kehidupan seni dan
budaya.
Sedangkan, tujuan
pameran secara spesifik (khusus) antara lain :
§
Apresiasi,yaitu
adanya suatu kesadaran diri terhadap nilai-nilai karya seni berdasarkan
pengertian tentang kedalaman suatu bentuk dan isinya.
§
Komunikasi,yaitu
adanya pengiriman atau penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga
pesan yang dimaksud sampai kepada orang lain (seniman melalui karyanya).
§
Rekreasi,yaitu
suatu arena rekreasi adalah upaya membantu mengadakan dan menyelenggarakan
sarana hiburan bagi masyarakat melaui karya seni,
§
Pendidikan,yaitu
Kegiatan pameran dapat memandu dalam menumbuhkan kesadaran akan nilai-nilai
keindahan dan kesadaran akan kemampuan kreatifnya sehingga orang lain terpacu
untuk berbuat.
§
Prestasi,
yaitu suatu hasil yang dicapai setelah mengerjakan suatu pekerjaan.
2.3 Manajemen
Pameran
Manajemen
adalah proses merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengoordinasikan serta
mengawasi kegiatan mencapai secara efisien dan efektif tujuan organisasi.
Proses manajemen dilakukan oleh manajemen bawah, menengah dan puncak. Manajemen
dalam pengertian orang menjalankan peranan melakukan hubungan pribadi, pemberi
informasi dan pengambil keputusan. Manajemen harus berketerampilan konseptual,
manusiawi, dan teknis.
Maka,
manajemen pameran disini adalah bagaimana mengimplemetasi karya sebagai
tontonan atau medium mempresentasikan diri. Artinya pemasaran karya dan seluk
beluk yang terkait disatukan. Bagaimana menyiapkan diri sebagai perupa,
kurator, event organizer profesional yang menggunakan pameran sebagai
medan laga. Membuat pameran hanyalah satu tujuan dalam manajemen pameran.
Secara otomatis ketika kita membuat pameran, tentu sudah berpikir dan menguasai
keterampilan sosial (berhubungan dengan orang lain dan berpenampilan menarik),
keterampilan finansial (mendapatkan dan mengatur keuangan), keterampilan teknis
(membuat karya), keterampilan keilmuan (sejarah, kimia, humas, dan lain-lain)
berpadu menjadi satu.
Prinsip
manajemen pameran
sama dengan prinsip manajemen lainnya di disiplin ilmu yang lain. Di dalam membuat sebuah perencanaan
pertunjukan atau pameran, perlu ada tahapan-tahapan yaitu:
·
Planning
(perencanaan)
Dalam
tahap ini perencanaan yang dilakukan bisa menggunakan prinsip
5W+1H (what, who, when, where, why, how). Contohnya:
1. What
Pertunjukan/pameran apa yang akan disuguhkan?
2.
Who
Siapa yang akan
menjadi penampil/pembuat karya?
3.
When
Kapan
pertunjukan/pameran akan dihelat?
4.
Where
Dimana
pertunjukan / pameran seni akan diadakan?
5.
Why
Kenapa kita
harus mengusung tema tersebut?
6.
How
Bagaimana proses
produksi acara akan dilakukan?
·
Organizing
atau pengorganisasian ini meliputi:
1.
Penentuan
sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai tujuan
organisasi.
2.
Perancangan
dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat membawa
hal-hal tersebut ke arah tujuan.
3.
Penugasan
tanggung jawab tertentu
4.
Pendelegasian
wewenang yg diperlukan kepada individu-individu utk melaksanakan tugasnya.
·
Action
(pelaksanaan)
Tahap
ini merupakan puncak dari seluruh kegiatan yang meliputi: waktu pelaksanan,
susunan acara, pembawa acara atau MC, pengarah acara, property pameran, dekorasi,
dokumentasi dan sound system, dll.
· Evaluation (koreksi).
Tahap ini meliputi, laporan
pertanggungjawaban, evaluasi pelaksanaan, pembuatan laporan tertulis dan
pembubaran panitia. Diaadakannya evaluasi guna mengoreksi semua hal yang
sudah dilaksanakan dari awal sampai akhir. Satu
hal yang paling diingat adalah ketika ingin melakukan koreksi atau kritisi
jangan sampai terbawa emosi dan tetap objektif.
2.4 Cara
Menyelenggarakan Pameran
Pameran
merupakan suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan
sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.
1.
Menentukan Materi Karya Yang Akan
Dipamerkan
·
Yaitu menentukan Jenis karya yang akan
dipamerkan,
Misalnya pameran seni
rupa dua dimensi atau pameran seni rupa tiga dimensi atau campuran keduanya.
·
Setelah ditentukan jenis karya yang akan
dipamerkan lalu seksi pengadaan karya mulai bekerja, yakni mengumpulkan karya
yang akan dipamerkan.
·
Selanjutnya karya-karya tersebut dipilih
yang pantas untuk dipamerkan.
2.
Menentukan Waktu dan Tempat Pameran
A.
Waktu penyelenggaraan pameran.
Waktu
diselenggarakannya pameran bisa bersifat insidental atau rutin.
·
Pameran Insidental,
biasanya dilakuan oleh seniman perseorangan atau kelompok dalam tenggang waktu
dan frekuensi pameran yang tidak teratur.
·
Pameran Rutin,
dilaksanakan oleh lembaga yang mapan di tempat khusus dalam waktu yang teratur.
Peristiwa
pameran rutin misalnya:
1.
Biennal,
yakni pameran besar dua tahun sekali, tingkat nasional dan
international. Pada pamerna biennal seni juga diadakan pemilihan karya terbaik.
2.
Triennal,
sejenis dengan pameran biennal hanya saja pelaksanaannya setiap tiga tahun
sekali.
B.
Tempat penyelenggaraan pameran.
1.
Pameran di dalam ruangan
·
Tempatnya bisa di museum, galeri,
gedung-gedung, dll.
·
Biasanya adalah karya seni rupa dua
dimensi, atau tiga dimensi yang berukuran tidak besar.
2.
Pameran di luar ruangan
·
Pameran di luar ruangan dapat
berlangsung di berbagai tempat yang menunjang tujuan pameran itu sendiri.
·
Tempatnya bisa di taman-taman, sekitar
gedung pameran, dll.
·
Biasanya adalah karya seni rupa tiga
dimensi yang besar.
Contoh : seniman Jacareff Christo (Bulgaria) yang
membungkus sebuah pulau dan jembatan.
3.
Sarana dan Prasarana
A.
Ruang Pameran
Ruangan yang dapat
digunakan dalam kegiatan pameran di sekolah bisa menggunakan aula atau ruang
kelas. Penataan ruang dapat dilakukan dengan menggunakan meja, panel kursi.
B.
Pencahayaan(Lightning)
Bila cahaya diletakkan
pada posisi yang tepat, akan memperindah karya yang dipamerkan sehingga
membantu proses komunikasi seniman dengan masyarakat lewat apresiasi seni.
C.
Panel-panel
Panel untuk memasang
karya dua dimensi, dan untuk mengatur ruang-ruang dalam ruangan.
D.
Standar display
Display untuk memajang
karya 3 Dimensi.
E.
Katalog
Berisi identitas
seniman dan karya serta kuratorial penyelenggara pameran,
Berfungsi sebagai
penjelasan mengenai latar belakang seniman (biogarfi) dan karya yang dipamerkan
F.
Buku Tamu
Berfungsi untuk
mengetahui animo pengunjung pameran
G.
Buku kesan dan pesan
Tanggapan pribadi
pengunjung sebagai masukan terhadap penyelenggaraan pameran.
H.
Sound system
Berfungsi untuk
menambah suasana santai dan mendukung suasana pameran.
2.5 Susunan Kepanitiaan Pameran
Untuk mendukung
kelancaran penyelenggaraan pameran agar berjalan dengan lancar perlu dibuat
kepanitiaan dalam sebuah organisasi kepanitiaan pameran. Penyusunan struktur
organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi,
dan kondisi. Umumnya struktur kepanitiaan sebuah pameran terdiri dari panitian
inti dan dibantu dengan seksi-seksi. Penyelenggaraan pameran seni rupa akan
berjalan lancar bila ada pembagian tugas kepanitian yang jelas. Hal ini
dilakukan agar masing-masing orang yang terlibat dalam kepanitiaan pameran memiliki
rasa tanggung jawab dan kebersamaan. Secara singkat, berikut ini pembagian
tugas kepanitiaan dalam pameran seni:
1.
Ketua
Ketua panitia adalah pimpinan
penyelenggaraan pameran yang bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan
pameran. Ketua diharapkan dapat mencari jalan keluar untuk menyelesaikan
berbagai masalah yang timbul sejak perencanaan hingga pelaksanaan pameran. Seorang
ketua seyogianya memiliki sikap kepemimpinan yang tegas dan jujur yang disertai
sifat sabar dan bijaksana penuh rasa tanggung jawab terhadap tugas dan
kewajiban yang telah menjadi garapannya. Dalam menjalankan tugasnya, seorang
ketua harus mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan semua pihak, yang
mendukung kegiatan pameran.
2.
Wakil
Ketua
Secara umum tugas sebagai wakil ketua adalah pendamping
ketua, bertanggung jawab atas kepengurusan berbagai hal dan memperlancar
kegiatan seksi-seksi, juga mengganti ketua atau melaksanakan tugas ketua,
apabila ketua berhalangan. Seorang wakil ketua harus memiliki sikap tegas,
jujur, sabar, serta memiliki rasa tanggung jawab atas pekerjaan.
3.
Sekretaris
Tugas pokok sekretaris dalam suatu kegiatan pameran atau
suatu organisasi diantaranya adalah menulis seluruh kegiatan panitia selama
penyelenggaraan pameran. Pembuatan surat-surat pemberitahuan kepada kepala
sekolah, orang tua, kepada dinas terkait, apabila pergelaran tersebut akan
dilangsungkan di sekolah. Sedangkan apabila pameran tersebut akan
diselenggarakan di luar sekolah, perlu ada surat izin dan dan pemberitahuan
kepada instansi pemerintah yang berwewenang.
Tugas sekretaris lainnya adalah mengarsipkan surat-surat
penting tersebut dan menyusunnya sesuai tanggal, waktu pengeluaran surat-surat
tersebut secara cermat dan teratur. Selain itu, bersama ketua, membuat laporan
kegiatan sebelum, sedang dan sesudah pergelaran berlangsung.
4.
Bendahara
Seorang bendahara bertanggung jawab secara penuh tentang
penggunaan, penyimpanan, dan penerimaan uang dana yang masuk sebagai biaya
penyelenggaraan pameran. Bendahara harus juga dapat menyusun laporan
pertanggungjawaban atas penggunaan dan pengelolaan keuangan selama pameran
berlangsung. Untuk itu bendahara memang harus betul-betul mereka yang memiliki
sikap yang jujur, teliti, cermat, sabar, tidak boros, dan tidak lepas rasa
tanggung jawab terhadap seluruh tugas yang dilaksanakannya.
5.
Seksi
Kesekretariatan
Seksi ini bertugas membantu sekretaris dalam pembuatan
dokumen tertulis seperti surat-menyurat, penyusunan proposal kegiatan, dan
mencatat segala sesuatu yang terjadi hingga pameran selesai.
6.
Seksi
Usaha
Seksi ini berkewajiban membantu Ketua dalam pencarian
dana atau sumbangan dari berbagai pihak, untuk menutupi biaya pameran. Beberapa
usaha untuk memperoleh dana, misalnya dari iuran peserta pameran, sumbangan
dari siswa secara kolektif, sumbangan dari donatur atau para simpatisan
terhadap diselenggarakannya pameran, baik berupa uang atau barang yang sangat
diperlukan dalam penyelenggraan kegiatan tersebut.
7.
Seksi
Publikasi dan Dokumentasi
Seksi publikasi bertugas sebagai juru penerang kepada
umum melalui berbagai media, seperti dengan surat-surat pemberitahuan, spanduk
kegiatan, pembuatan poster pameran, katalog, undangan, dan sebagainya. Apabila
dalam masalah pemberitahun tersebut ternyata memerlukan surat-surat izin dapat
berhubungan dengan sekertaris penyelenggaraan pameran.
Seksi publikasi juga bertugas untuk membuat laporan
dokumentasi pameran, dengan jalan mengumpulkan hasil pemotretan tentang
kegiatan dari awal sampai selesai (berakhir), dokumentasi pameran ini sangat
penting sebagai tolok ukur dan wawasan di masa mendatang.
8.
Seksi
Dekorasi dan Penataan Ruang
Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang pameran bertugas
mengatur tata ruang pameran. Seksi ini selain bertugas untuk menghias ruang
pameran juga bertugas mengatur denah dan penempatan karya yang dipamerkan.
Dalam penataan ruang pameran Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang pameran perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·
Pengaturan
benda-benda yang dipajang tergantung di dinding ruangan berupa lukisan, jangan
sampai dicampur atau satu tempat dengan benda-benda seni kerajinan lainnya yang
dipajang di atas meja pameran, bila mungkin disediakan ruangan gelar yang
terpisah.
·
Penataan
benda-benda untuk mengarahkan pengunjung agar dapat berkonsentrasi waktu
menonton dan melihat berbagai barang (karya) yang dipamerkan.
·
Pemberian
hiasan dekorasi ruangan diharapkan tidak berlebihan sehingga mengganggu
penikmatan karya yang dipamerkan.
·
Pengaturan
jalan masuk dalam ruang pameran sesuai dengan keinginan karya mana yang
diharapkan dilihat pertama kali dan karya mana yang diharapkan dilihat terakhir
kali.
·
Penyertaan
musik dan lagu sebagai pengantar dan pengisi suasana pameran bertujuan untuk membantu
pengunjung pameran menikmati karya yang dipamerkan.
·
Penyertaan
musik pengiring yang berlebihan dapat mengganggu pengunjung pameran sehingga
tujuan apresiasi karya dapat tidak tercapai.
9.
Seksi
Stand
Seksi stand atau petugas stand adalah penjaga pameran
yang bertugas menjaga kelancaran pameran, mengatur (mengarahkan) pengunjung
mulai dari masuk sampai ke luar dari ruang pameran.
Petugas penjaga stand diharapkan melayani para pengunjung
secara ramah dan sopan membantu memberikan informasi tentang karya-karya yang
dipamerkan.
10.
Seksi
Pengumpulan dan Seleksi Karya
Karya yang akan dipamerkan dikumpulkan dan dipilih,
dikategorikan sesuai dengan tema pameran yang ditentukan. Seksi pengumpulan dan
seleksi karya bertugas melakukan pencataan dan pendataan karya (nama seniman,
judul, tahun pembuatan, kelas, harga, dll) serta melakukan pemilihan karya yang
akan dipamerkan.
11.
Seksi
Perlengkapan
Seksi Perlengkapan memiliki tugas untuk mengatur berbagai
perlengkapan (alat dan fasilitas lain) yang digunakan dalam penyelenggaraan
pameran. Seksi ini bekerjasama dengan seksi dekorasi dan penataan ruang
mempersiapkan tempat penyelenggaraan pameran serta berkordinasi secara khusus
dengan seksi pengumpulan dan seleksi karya dalam pengumpulan dan pemilihan
karya.
12.
Seksi
Keamanan
Tugas seksi keamanan dinataranya menjaga ketertiban dan
keamanan lokasi pameran khususnya kemanan karya-karya yang dipamerkan.
13.
Seksi
Konsumsi
Saat pembukaan pameran umumnya disediakan kudapan atau
hidangan bagi tamu undangan. Seksi Konsumsi bertugas menyediakan dan mengatur
konsumsi ketika pembukaan pameran tersebut. Seksi konsumsi juga bertanggung
jawab menyediakan dan mengatur konsumsi dalam kegiatan kepanitian pameran.
2.6 Penyusunan
Anggaran Dana Pameran
Dana
Masuk :
1. Mandiri
(Kelas) Rp.
Dana
Keluar :
1. Dekorasi Rp.
2. Dokumentasi Rp.
3. Publikasi Rp.
4. Perlengkapan Rp.
5. Keamanan RP.
6. Acara
Pembuka Rp.
7. Konsumsi Rp.
8. Tempat Rp.
2.7 Penyusunan
Proposal Untuk Pameran
Sasaran Pameran
1. Seniman
2. Pengamat / kritikus seni
3. Kolektor karya
4. Galeriawan / Pengusaha Galeri Seni
5. Pelajar / siswa SMP
6. Budayawan
7. Orang tua /wali siswa
8. Umum
Waktu dan Tempat
Pameran ini akan dilaksanakan pada
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat : Halaman STKIP PGRI Tulungagung
Biaya
Berdasarkan
rekapitulasi pembiayaan,pameran ini membutuhkan biaya sebesar
1. Seleksi
Karya Rp.
2. Dekorasi Rp.
3. Dokumentasi Rp.
4. Publikasi Rp.
5. Perlengkapan Rp.
6. Keamanan RP.
7. Acara
Pembuka Rp.
8. Konsumsi Rp.
9. Tempat Rp.
Jumlah keseluruhan biaya =
Susunan Panitia
1. Penanggung Jawab :
2. Pembina / penasehat : 1.
2.
3.
3. Ketua :
4. Wakil ketua :
5. Sekretaris : 1.
2.
Bendahara :
1.
2.
6. Seksi-seksi
A. Sie Acara : 1.
2.
B. Sie Humas dan Publikasi : 1.
2.
C. Sie Keamanan : 1.
2.
D. Sie Konsumsi : 1.
2.
E. Sie penataan tempat : 1.
2.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan
makalah diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Pembelajaran
dengan menggunakan media pameran efektif untuk meningkatkan motivasi,
prestasi belajar.
2. Cara
meningkatkan motivasi, prestasi belajar dengan menggunakan media pameran
adalah :
·
Media pameran dibuat yang
menarik.
·
Guru harus trampil memilih tema, menyusun
hasil karya peserta didik.
·
Peserta didik harus menyukai dan mau
melaksanakanya.
3.2 Saran
Kepada semua
pembaca khususnya mahasiswa STKIP PGRI TULUNGAGUNG atau siapa saja yang
menyempatkan membaca makalah ini bila mendapat kekeliruan terhadap materi kami
harap bisa meluruskannya dan memakluminya. Maka kami banyak berharap kepada
para pembaca untuk tidak segan memberikan kritik, saran, dan masukan yang
membangun kepada kami.
DAFTAR PUSTAKA